Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dinamika Etnisitas

Fenomena "bahasa gado-Gado": Polusi atau evolusi?

Gambar
Bayangkan sebuah adegan di kedai kopi modern di Jakarta Selatan , atau mungkin di sebuah warung makan di pinggiran Ibu Kota Nusantara . Anda mendengar seseorang berbicara, dan kalimat yang keluar dari mulutnya terdengar seperti mozaik budaya yang rumit: "Sorry ya, aku lagi hectic banget nih, deadline numpuk. Sampeyan tunggu sek ya, nanti tak kabari lagi." Dalam satu tarikan napas (kurang dari sepuluh detik) penutur tersebut telah melintasi tiga benua dan tiga budaya. Ada Bahasa Inggris ( sorry, hectic, deadline ) yang mewakili modernitas global, Bahasa Indonesia ( aku, lagi, banget ) sebagai penyatu nasional, dan Bahasa Jawa ( sampeyan, sek, tak ) yang menyiratkan keakraban etnis. Fenomena ini ada di mana-mana. Kita mendengarnya dalam dialek "Anak Jaksel", dalam percakapan pedagang di pasar tradisional yang mencampur bahasa Indonesia dengan Betawi atau Sunda, hingga di daerah transmigrasi di mana asimilasi budaya melahirkan hibrida unik seperti bahasa pergaulan...

Menghadapi Kolonisasi Toponimi: Bisakah Dayak Melakukan yang Dilakukan India?

Gambar
Di jantung Kalimantan, ada fenomena yang sering luput dari perhatian namun dampaknya besar: perubahan nama asli kampung dan orang Dayak ketika berhadapan dengan lidah orang luar. Nama-nama yang kaya makna dan sejarah sering kali tergelincir, disederhanakan, atau bahkan diganti agar lebih mudah diucapkan. Contohnya, kampung Lempunah  (sebuah nama yang cantik) berubah menjadi Lembonah , Lamikng menjadi Lambing , Mancukng menjadi Mancong , dan Barukng  diubah menjadi Barong . Sekilas tampak sepele, tetapi di balik perubahan bunyi ini tersimpan persoalan identitas. Secara linguistik, fenomena ini disebut adaptasi fonologis —usaha orang luar menyesuaikan bunyi khas Dayak dengan sistem bahasa mereka. Namun, lebih dari sekadar soal lidah, ini adalah soal dominasi budaya. Ketika Nama Kehilangan Makna Perubahan nama bukan hanya soal salah ucap. Dalam antropologi, hal ini dikenal sebagai hegemonisasi toponimi, bahkan lebih keras lagi kolonisasi toponimi : nama tempat atau orang diubah...

Kebaikannya bikin saya curiga: sebuah kisah perjalanan di pedalaman Kalimantan

Gambar
"Kadang-kadang orang yang berperilaku terlalu baik menyimpan niat jahat di dalam hatinya" , kata saya di dalam hati ketika mendapat perlakuan yang sangat baik di sebuah desa pedalaman di Kalimantan. Begini kisah singkatnya. Perjalanan ke Kutai Barat Suatu hari di bulan Oktober 2023 saya mengadakan perjalanan ke Kabupaten Kutai Barat di daerah pedalaman Kalimantan Timur. Seperti biasa, saya memilih untuk membawa sepedamotor karena kendaraan itu gesit untuk perjalanan sampai ke medan yang kurang bersahabat.  Untuk bisa membawa sepeda motor saya harus menumpang kapal dari Samarinda ke pelabuhan Melak. Melak adalah sebuah kota perdagangan kecil di tepi sungai Mahakam, yang sudah sejak dahulu kala menjadi hub distribusi barang-barang ke wilayah dataran tinggi.  Pelayaran sepanjang sungai Mahakam menempuh waktu sekitar 20 jam dari Samarinda. Namun karena kapalnya sangat penuh dengan muatan manusia dan barang, maka perjalanan kali ini lebih lama 1.5 jam. Saya tiba di Melak pada jam...

Sempekat Tonyoi-Benuaq Kaltim "Bangkit, maju, dan berdampak, lebih dinamis, kreatif, dan inovatif"

Gambar
Peserta raker dan pelantikan (Foto: Maru-Maru) Paguyuban Sempekat Tonyoi-Benuaq Kalimantan Timur (STB Kaltim) menyelenggarakan pelantikan dan rapat kerja pertama hari ini di Samarinda Convention Hall. Ketua Umum FX, Yapan dan seluruh jajaran pengurus dilantik oleh Ketua Dewan Pengawas Martinus Nanang. Pengurus periode 2022-2027 mengusung motto, "Bangkit, maju, dan berdampak: STB baru yang lebih dinamis, kreatif, dan inovatif." Motto ini secara implisit mengandung dua hal. Pertama, kondisi sebelumnya yang dirasakan belum maksimal. Kedua, harapan dan tekad ke depan untuk bekerja secara lebih fokus dan cerdas. Harapan terakhir menjadi sangat penting bila dikaitkan dengan kehadiran IKN Nusantara di Kaltim.  IKN sebagai sebuah kota supermodern akan menantang warga Tonyoi dan Benuaq untuk lebih kreatif dan inovatif. Untuk itu STB perlu fokus pada peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang, seperti teknologi informasi, digital technology, kewirausahaan, politik, International comp...

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir