Postingan

Menampilkan postingan dengan label Praktik Kebudayaan

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

Gambar
Sebuah pertanyaan yang saya sering dengar dari masyarakat adat di sekitar IKN adalah ini: Apakah kami dapat mempertahankan identitas budaya kami? Apakah kami akan tenggelam di dalam kemoderenan ibu kota Nusantara?  Pertanyaan itu mengisyaratakan kekuatiran yang sangat dalam, khususnya dari warga suku Balik dan Paser di Kecamatan Sepaku. Populasi mereka sangat kecil dan lemah dari segi ekonomi, pendidikan dan politik. Hal itu menjadikan mereka sangat rentan dimangsa oleh modernitas yang diwakili IKN dan kekuatan lain yang menyertainya. Sering kali kekuatan-kekuatan seperti itu tidak memiliki karakter manusiawi.  Hidup sebagai komunitas Karena itu sejak lama saya beranggapan bahwa masyarakat adat Suku Balik dan Paser harus diberi "hak khusus yang dilindungi hukum." Secara lebih khusus lagi mereka harus diberi ruang untuk hidup sebagai "komunitas".  "Hidup sebagai komunitas"  di sini berarti seluruh warga hidup di dalam satu kesatuan ruang, sehingga mereka m...

Keunikan Pengadilan Adat (Pengamatan seorang Antropolog Barat)

Gambar
Keadilan (ilustrasi) Antropolog Peter Just meneliti orang Dou Donggo selama 2 tahun di desa Doro Ntika di Bima, NTB. Suatu hari ketika dia sedang duduk-duduk di rumah temannya seorang kerabat temannya itu masuk ke dalam rumah dan memberitahu bahwa saudara iparnya bernama Ina Mone telah diserang oleh anak muda bernama La Ninde. Peter dan temannya segera ke rumah Ina Mone untuk melihat apa yang terjadi.  Di sana Ina Mone terduduk di lantai dan memperlihatkan satu sisi wajahnya yang diberi plester obat. Dia mengaku telah diserang oleh La Ninde. Juga diperlihatkan bajunya yang sobek karena serangan itu. Kerabat lelakinya marah dan mengancam untuk melakukan pembalasan dengan senjata tajam. Namun semua terdiam ketika Ama Tife datang dan mengatakan bahwa dia dan para tetua adat akan mengadakan sidang adat untuk menentukan keadilan.  Esok paginya pengadilan diadakan dan Ina Mone menunjukkan wajahnya yang diplester serta baju yang sobek. La Ninde mengaku meneriaki Ina Mone, tapi menola...

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir