Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Hari Bumi ke-53: Kita masih sibuk menumbuhkan kesadaran publik dan kemauan politik

Gambar
Hari Bumi (Earth Day) sudah diperingati selama lebih dari setengah abad. Menurut situs earthday.org setiap tahun lebih dari 1 miliar orang dari 190 negara lebih dimobilisasi dalam peringatan Hari Bumi.  Itu sebuah angka partisipasi yang sangat besar, 40.5% dari total penduduk bumi. Angka itu menimbulkan rasa optimis yang besar bahwa masalah bumi, terutama pemanasan global, akan bisa diatasi. Disadarkan oleh Silent Spring Hari Bumi pertama ditetapkan pada 22 April 1970 sebagai hari lahir gerakan lingkungan modern. Aktivitas-aktivitas menuju ke penetapan hari penting itu sudah dilakukan sejak 1960an.  Tahun 1962 Rachel Carson menerbitkan buku berjudul Silent Spring. Buku itu menjadi best seller di 24 negara. Namun yang terpenting adalah efek dari buku itu. Mayoritas orang Amerika (mungkin juga di seluruh dunia) pada waktu itu tidak sadar akan hubungan antara polusi dengan kesehatan.  Padahal kemajuan industri menimbulkan polusi besar. Buku Rachel Carson berhasil menumbuhk...

Beranikah Otorita IKN mengadopsi model Simpukng dalam pengelolaan hutan di Ibu Kota Nusantara?

Gambar
Peneliti CSF Unmul di dalam simpukng Pada 14 April saya ke Jakarta untuk berpartisipasi di dalam kegiatan konsinyering penyusunan rancangan peraturan kepala Otoritas IKN tentang pengakuan kearifan lokal dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.  Pada diskusi itu saya menyampaikan deskripsi tentang karakteristik masyarakat adat di IKN, dengan fokus pada orang Paser Balik dan Semunte. Saya tidak sempat berbicara banyak tentang kearifan lokal; hanya sedikit menyebut tentang pengelolaan hutan tradisional Dayak yang disebut "simpukng" . Meskipun ketika dihubungi oleh OIKN dikatakan bahwa saya diminta untuk menjadi anggota tim penyusun kebijakan, saya kira yang diharapkan dari saya cuma sampai kegiatan konsinyering tersebut. Jadi saya hendak melanjutkan partisipasi dengan "berbicara" melalui media ini. Lima unsur kearifan lokal Berbagai referensi menampilkan definisi-definisi kearifan lokal yang sering berbeda. Baiklah dicari titik temunya. Komponen-komponen be...

Jika anggota DPR mahir Verbal Judo, kira-kira bagaimana ya suasana RDP?

Gambar
Senjata apa yang paling berbahaya di jalanan? "A cocked tongue" , kata George J. Thompson.  Maksudnya, lidah yang selalu siap untuk mengeluarkan ujaran, tanpa pikir panjang, itu berbahaya. Orang Indonesia mengatakan, "Lidahmu harimaumu". Siapakah George J. Thompson? Dia adalah seorang yang mengembangkan metode komunikasi yang dikenal sebagai "Verbal Judo."  Judo adalah seni bela diri Jepang yang tidak menggunakan senjata dan melatih fisik dan pikiran. Judo adalah cara lembut untuk melawan musuh. George J.  Thompson, pemegang ban hitam Dan II Seni bela diri Judo, melihat kesamaan antara Judo dengan komunikasi.  Dari sanalah lahir Verbal Judo.  Manfaat Verbal Judo Verbal Judo telah membantu ribuan polisi dalam menjalankan tugas mereka yang berbahaya. Thompson sendiri pernah menjadi perwira polisi di Amerika. Dalam pengalaman sebagai polisi dia mempelajari cara-cara berhadapan dengan penjahat dengan cara persuasif dan lembut, tanpa harus menggunakan kekerasan...

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir