Indeks Perdamaian Global 2024: Dunia makin kurang damai lagi

Global Peace Index (GPI) 2024 menunjukkan penurunan rata-rata tingkat keamanan global sebesar 0.56%. Ini adalah penurunan ke-12 dalam 16 tahun terakhir, dengan 97 negara mengalami penurunan keamanan dan 65 negara meningkat. Islandia tetap sebagai negara paling damai di dunia, diikuti oleh Irlandia, Austria, Selandia Baru, dan Singapura. Sementara itu, Yemen menjadi negara yang paling tidak damai, diikuti oleh Sudan, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Ukraina.

Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya konflik bersenjata di beberapa wilayah, ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, dan dampak krisis ekonomi global yang memperburuk stabilitas sosial di banyak negara. Konflik di kawasan seperti Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika Sub-Sahara menjadi penyumbang utama memburuknya indeks.


Konflik Geopolitik yang Berkelanjutan

Konflik Rusia-Ukraina masih menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi skor perdamaian global. Konflik ini tidak hanya menyebabkan ketidakstabilan di kawasan Eropa, tetapi juga memengaruhi pasar energi global dan memicu inflasi yang berdampak luas. Selain itu, ketegangan antara Amerika Serikat dan China di kawasan Indo-Pasifik turut menciptakan suasana ketidakpastian global.

Dampak Krisis Iklim

Krisis iklim juga menjadi salah satu elemen penting yang memengaruhi GPI 2024. Bencana alam yang semakin sering terjadi, seperti banjir, kebakaran hutan, dan badai, meningkatkan tekanan terhadap masyarakat dan pemerintah. Di negara-negara yang kurang siap menghadapi perubahan iklim, bencana ini memicu konflik sumber daya seperti air dan lahan subur, sehingga memperburuk situasi keamanan.

Perkembangan Positif di Beberapa Wilayah

Meski terdapat banyak tantangan, beberapa wilayah menunjukkan perkembangan positif. Negara-negara di Eropa Utara, seperti Islandia, Denmark, dan Norwegia, tetap menduduki peringkat teratas sebagai negara paling damai di dunia. Upaya mereka dalam menjaga stabilitas politik, rendahnya tingkat kejahatan, dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan menjadi contoh baik yang patut diikuti.

Posisi Indonesia dalam GPI 2024

Indonesia berada di peringkat ke-48 secara global dalam GPI 2024, dengan skor yang menunjukkan tingkat keamanan yang cukup tinggi. Meskipun ada sedikit peningkatan dalam beberapa indikator, posisi Indonesia dalam peringkat global tidak berubah secara signifikan. Faktor-faktor seperti stabilitas politik, tingkat kejahatan yang terkendali, dan upaya pemerintah dalam mengatasi konflik di beberapa wilayah menjadi penentu utama skor Indonesia.

Tren Positif di Indonesia

Indonesia mencatat beberapa perkembangan positif yang berkontribusi terhadap peringkatnya. Salah satu yang paling menonjol adalah peningkatan stabilitas politik setelah pemilu serentak 2024. Transisi kekuasaan yang berjalan damai menunjukkan kematangan demokrasi di Indonesia. Selain itu, upaya pemerintah dalam memperkuat pengawasan keamanan siber dan mengurangi ancaman terorisme juga mendapatkan pengakuan positif.

Tantangan yang Masih Ada

Namun, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan signifikan yang memengaruhi skor perdamaian nasional. Konflik horizontal berbasis etnis dan agama di beberapa wilayah, seperti Papua, masih menjadi isu yang perlu diatasi. Selain itu, ketimpangan ekonomi yang mencolok dan dampak perubahan iklim, termasuk bencana banjir dan kebakaran hutan, turut memengaruhi stabilitas sosial.

Perbandingan dengan Negara Lain di Asia Tenggara

Dalam konteks Asia Tenggara, Indonesia berada di posisi tengah. Negara-negara seperti Singapura dan Malaysia mencatat skor perdamaian yang lebih tinggi karena tingkat keamanan yang lebih baik dan stabilitas politik yang relatif kuat. Di sisi lain, negara-negara seperti Myanmar dan Filipina memiliki skor yang lebih rendah akibat konflik bersenjata dan ketidakstabilan politik yang terus berlanjut.

Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan peringkatnya di GPI jika mampu mengatasi tantangan domestik, termasuk ketimpangan sosial, konflik lokal, dan dampak perubahan iklim. Dengan populasi besar dan ekonomi yang terus berkembang, Indonesia dapat menjadi contoh negara berkembang yang berhasil menjaga perdamaian di tengah tantangan global.


Rekomendasi untuk Masa Depan

Untuk meningkatkan skor perdamaian di masa depan, Indonesia dan negara-negara lain dapat mengambil langkah-langkah berikut:

  • Meningkatkan stabilitas politik: Pemerintah harus terus memastikan proses politik yang transparan dan inklusif untuk menghindari potensi konflik pasca pemilu.
  • Mengatasi ketimpangan ekonomi: Investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di wilayah tertinggal harus menjadi prioritas untuk mengurangi kesenjangan sosial.
  • Memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim: Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan adaptasi iklim yang efektif untuk mengurangi risiko konflik sumber daya.
  • Meningkatkan pendidikan perdamaian: Program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai toleransi dan harmoni sosial dapat membantu mencegah konflik berbasis identitas.
  • Kerjasama regional: Indonesia dapat memperkuat perannya di ASEAN untuk mendorong stabilitas regional dan menangani isu-isu lintas batas seperti perdagangan manusia dan keamanan maritim.

Global Peace Index 2024 memberikan gambaran tentang tantangan dan peluang dalam menjaga perdamaian di dunia. Secara global, tantangan seperti konflik geopolitik, krisis iklim, dan ketidakstabilan ekonomi tetap mendominasi, meskipun ada kemajuan di beberapa wilayah. Di tingkat nasional, Indonesia mencatat perkembangan positif, tetapi masih menghadapi tantangan yang memerlukan perhatian serius. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan masyarakat, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan skor perdamaian di tahun-tahun mendatang, sekaligus memberikan kontribusi yang signifikan bagi perdamaian global.

Referensi: Reports Institute for Economics and Peace

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir