"Unprecedented", Ledakan Pager dan Walkie-Talkie di Lebanon dan Kemungkinan Eskalasi Perang Hizbullah-Israel

 "Unprecedented", tulis beberapa media luar negeri mengenai serangan terhadap Hizbullah dalam bentuk ledakan pager dan walkie-talkie. Maksudnya, serangan itu baru pertama kali terjadi di dunia dan sangat inovatif. Hizbullah langsung menuding Israel di balik serangan. Namun Israel tetap bungkam, tidak menyanggah dan tidak mengiyakan. 

Apa yang Terjadi?

Pada tanggal 17 September 2024, ribuan pager tangan yang digunakan oleh Hisbollah, sebuah partai politik dan milisi Lebanon, meledak secara bersamaan di seluruh Lebanon dan Suriah. Ledakan ini diikuti oleh serangkaian ledakan walkie-talkie pada hari berikutnya.

Ilustrasi AI
Ledakan pager melukai sedikitnya 2800 orang dan membunuh 12 orang, kebanyakan anggota Hizbullah. Namun ada juga anak-anak, perawat dan warga sipil lain. Sebuah tulisan di Jerusalem Post mengatakan bahwa orang yang terlihat berpakaian sipil mungkin saja anggota Hizbullah karena mereka sering menyamar sebagai orang sipil biasa (bukan milisi). Duta Besar Iran untuk Lebanon dikatakan juga terluka. 

Sehari setelah ledakan pager, terjadi ledakan walkie-talkie, yang juga kelihatan menyasar para anggota Hizbullah. Akibat ladakan tersebut 20 orang meninggal dunia dan 450 orang terluka. 

Rumah sakit di Lebanon menghadapi tekanan berat karena jumlah korban yang banyak itu. Tim medis bekerja tanpa henti, bahkan sampai seperti robot. Korban kebanyakan mengalami luka di tangan, mata dan perut. Seorng dokter mata yang telah bekerja 25 tahun mengatakan belum pernah terjadi sebelumnya dia membuang (mengoperasi) begitu banyak mata dalam waktu singkat. Dr. Elias mengatakan dari 60 orang yang dioperasi, kebanyak kehilangan setidaknya satu mata (pedestrian.tv). Ledakan itu telah menimbulkan horror tersendiri. 

Bagaimana ledakan bisa terjadi?

Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada pihak di Lebanon yang memperkirakan akan terjadi serangan seperti itu. Semua anggota Hizbullah telah dilarang untuk menggunakan smartphone untuk menghindari deteksi Israel. Mereka beralih ke pager karena dianggap aman dan luput dari pantauan intelijen. 

Tetapi kenyataannya di luar dugaan. Pager dan walkie-talkie telah meledak.  Mulanya orang menduka pabrik pager Gold Apollo yang berkedudukan di Taiwan bertanggung jawab. Tetapi Perusahaan telah membantahnya. Menurut perusahaan pager diproduksi oleh perusahaan lisensi di Hungaria, BAC. Tetapi pemerintah Hungaria pun membantahnya dengan menyatakan perusahaan itu tidak memproduksi perangkat pager. 

Walkie-talkie yang meledak adalah seri IC-V82 yang diproduksi oleh perusahaan ICOM di Jepang. ICOM sendiri menyatakan telah lama menghentikan produksi seri IC-V82 dan sedang melakukan investigasi mengenai ledakan tersebut.

Berbagai media barat (New York Times, BBC, Jerusalem Post) kemudian mensinyalir ledakan adalah hasil kerja intelijen Mossad dan IDF (Israeli Defense Forces). Barang yang diimpor ke Lebanon untuk Hizbullah ditahan dulu selama 3 bulan, baru mendapat clearance untuk keluar dari pelabuhan dan diterima oleh Hizbullah. 

Diduga waktu yang lama itu dimanfaatkan untuk menyematkan bahan peledak ke dalam perangkat keras. Berbagai media menyebut alat peledak disematkan di samping baterai pager. Kemudian diledakkan dari jarak  jauh ketika pager berbunyi, yang seolah berasal dari Hizbullah. Ledakan walkie-talkie terjadi kemungkinan karena gelombang radio. 

Ledakan bersamaan menunjukkan adanya serangkan yang terkoordinasi dengan rapi. Kejadian yang tidak terduga itu juga menunjukkan keberhasil intelijen Israel di bawah tangan Mossad dan IDF. 

Reaksi Hizbullah dan Iran

Hizbullah langsung menuding Israel sebagai pelaku ledakan. Pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah menyebut Hizbullah mengalami pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun dia berjanji Hizbullah akan akan terus berjuang dan memberikan pembalasan yang adil kepada Israel. 

Nasrallah menyebut tindakan peledakan sebagai langkah yang telah melewati garis merah dan merupakan pernyataan perang dari pihak Israel; juga sebagai pelanggaran moral yang paling tidak manusiawi. Israel telah melewati (melanggar) semua batas moral, kemanusiaan, dan hukum. 

Perlu diketahui, Iran melakukan perang proxy terhadap Israel melalui antek-anteknya seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, Houthi di Yaman, dan kelompok-kelompok pejuang Shi'ah di Irak dan Suriah. Iran juga mencoba menggoyang pemerintah Yordania dan membangun kekuatan proxy dengan tujuan memperkuat kepungan terhadap Israel dari Timur. 

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Hizbullah telah menyatakan akan memberikan pembalasan yang adil. Artinya, kelompok itu tidak akan tinggal diam. Apalagi, Hasan Nasrallah berkali-kali menyatakan tidak takut dan Hizbullah sangat kuat, lebih kuat dari sebelumnya. Sebuah analisis di Jerusalem Post menyatakan pernyataan-pernyataan Nasrallah sebenarnya bentuk mekanisme bela diri (self-defense) yang menunjukkan di bawah sadarnya dia sebenarnya takut dan lemah.

Di pihak Israel, telah dinyatakan bahwa tujuan perang dengan Hizbullah adalah untuk mengembalikan ratusan ribu orang Israel  ke rumah mereka di Utara. Sejak 8 Oktober 2023 Hizbullah terus menghujani wilayah utara Israel hampir setiap hari dengan roket. Akibatnya, ratusan ribu orang meninggalkan rumah-rumah mereka. 

Mengembalikan orang Israel ke rumah berarti perang lebih intens lagi dengan Hizbullah, sampai kekuatan Hizbullah dihancurkan. Menurut Jerusalem Post, France 24, pada Kamis 19 September 2023 jet-jet tempur IDF menghancurkan 100 lokasi peluncur roket, berbagai infrastruktur militer, dan 1000 roket yang siap tembak milik Hizbullah. Itu merupakan gempuran terbesar yang dilakukan sejak konflik dimulai Oktober tahun lalu.

Israel tentu memanfaat kondisi shocked yang tengah tengah dialami Hizbullah. Apakagi Israel tengah berada pada keunggulan taktis (tactical success). Analis mengatakan untuk sementara Hizbullah sedang mengalami pelemahan, terutama kesulitan dalam komunikasi dan koordinasi karena kasus ledakan-ledakan tersebut. Israel akan mengintensifkan gempuran terhadap Hizbullah saat kelompok itu sedang shocked.

Terlihat sekali bahwa Israel telah menggeser status konflik dengan Hizbullah ke level yang lebih tinggi. Meski demikian kita berharap konflik regional yang lebih besar, yang akan membawa dampak serius bagi seluruh dunia, bisa dicegah, meskipun Nasrallah telah mengatakan tidak pernah akan ada niat untuk bernegosiasi dengan Israel. **


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Argumen antropologis pentingnya warga Balik dan Paser di IKN tetap hidup berkomunitas

Dialog Etnografi Borneo: Membangun Pemahaman tentang Keberagaman Kalimantan

IKN benar-benar inklusif? Ultimatum pembongkaran rumah warga asli indikasi ada yang akan disingkirkan

Speedboat ke pedalaman Mahakam

Speedboat ke pedalaman Mahakam
Martinus Nanang di dermaga Samarinda Ilir